Selasa, 17 Mei 2016

Cara agar mudah dan konsisten untuk shalat tahajud

Catatan kajian bulanan PT Krakatau daya listrik 17 Mei 2016, oleh ustadz Nirwan.

Perihal : Bagaimana cara kita agar mudah dan konsisten untuk Shalat tahajud

Pembahasan :

1. Niatkan dengan sungguh sungguh maka Alloh akan membangunkan dengan segala cara.

2. Menerapkan "Ilmu yang amaliah, amal yang ilmiah". Artinya kita cari tahu betul-betul, kita kaji betul-betul tentang shalat malam. Semakin orang itu mengkaji tentang dahsyat dan nikmatnya shalat malam, maka dia akan berupaya untuk mengaplikasikan apa yang dia sudah tahu.
Jadi dia mengamalkan shalat malam tidak hanya sekedar "katanya begini katanya begitu", tapi betul betul tahu dahsyatnya shalat malam. Jika semakin tahu pasti semakin penasaran.

3. Berkumpul dengan orang orang yang shalih agar bisa saling mengajak saling mengingatkan. Juga jadilah suami yang shalih, Alloh merahmati seorang suami yang bangun untuk shalat malam, kemudian mengajak istrinya untuk shalat malam, begitu juga sebaliknya.



4. Kita punya target untuk jadi teladan yang baik. Sehingga kita termotifasi untuk terus melakukannya. teladan bagi anak anak kita, teladan yang baik bagi lingkungan kita.

5. Motifasi diri dengan pahala dan ingin masuk Syurga.

6. Usahakan tidur sebelum jam 10 malam, Rosululloh SAW. tidur di sepertiga malam pertama (sebelum jam 10 malam) dam bangun di sepertiga malam terakhir (setelah jam 2 malam). Sehingga ketika sepertiga malam datang dan kita bangun kita sudah cukup tidur. Tidur manusia sehat itu  5 s.d 6 jam. Kalau 8 jam itu tidurnya orang sakit yang ingin sehat.
Atau kenali siklus tidurmu, jika terbiasa tidur 6 jam, maka untuk bangun jam 3 malam anda harus tidur jam 9 malam.

Jangan sampai gara gara kurang tidur, habis shalat malam tidur lagi kemudian shalat shubuhnya malah ketinggalan.


Allohu'alam bishowab

Minggu, 15 Mei 2016

Bertaubat dari dosa yang berulang

Ini adalah salah satu item rangkuman dari kajian Ustadz  Firanda Andirja Abidin, Lc., MA., di masjid Perumahan Pejaten Mas, Sabtu, 14 mei 2016

Perihal : bagaimana dengan orang yang bertaubat dari perbuatan dosanya namun nanti dia mengulanginya kembali?

Pembahasan :
- Alloh Maha Pengampun dan penerima taubat, selagi nyawa belum lepas dari kerongkongan pintu taubat terbuka lebar;
- Syarat Taubat ada 3 hal =
  1. Beristighfar (menyesali perbuatannya)
  2. Berhenti dari Dosa
  3. Bertekad tidak mengulanginya.
- Hadist dari Abu Hurairah, Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang diceritakan dari Rabbnya ‘azza wa jalla,


أَذْنَبَ عَبْدٌ ذَنْبًا فَقَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى ذَنْبِى. فَقَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَذْنَبَ عَبْدِى ذَنْبًا فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِالذَّنْبِ. ثُمَّ عَادَ فَأَذْنَبَ فَقَالَ أَىْ رَبِّ اغْفِرْ لِى ذَنْبِى. فَقَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَبْدِى أَذْنَبَ ذَنْبًا فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِالذَّنْبِ. ثُمَّ عَادَ فَأَذْنَبَ فَقَالَ أَىْ رَبِّ اغْفِرْ لِى

ذَنْبِى. فَقَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَذْنَبَ عَبْدِى ذَنْبًا فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِالذَّنْبِ وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَقَدْ غَفَرْتُ لَكَ

“Ada seorang hamba yang berbuat dosa lalu dia mengatakan ‘Allahummagfirliy dzanbiy’ [Ya Allah, ampunilah dosaku]. Lalu Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu dia mengetahui bahwa dia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menghukumi setiap perbuatan dosa’. (Maka Allah mengampuni dosanya), kemudian hamba tersebut mengulangi lagi berbuat dosa, lalu dia mengatakan, ‘Ay robbi agfirli dzanbiy’ [Wahai Rabb, ampunilah dosaku]. Lalu Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu dia mengetahui bahwa dia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menghukumi setiap perbuatan dosa’. (Maka Allah mengampuni dosanya), kemudian hamba tersebut mengulangi lagi berbuat dosa, lalu dia mengatakan, ‘Ay robbi agfirli dzanbiy’ [Wahai Rabb, ampunilah dosaku]. Lalu Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu dia mengetahui bahwa dia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menghukumi setiap perbuatan dosa. Beramallah sesukamu, sungguh engkau telah diampuni.”( HR. Muslim no. 2758)

An Nawawi dalam Syarh Muslim mengatakan bahwa yang dimaksudkan dengan ‘beramallah sesukamu’ adalah selama engkau berbuat dosa lalu bertaubat, maka Allah akan mengampunimu.


***
Intinya adalah kita beruntung punya Tuhan yang Maha Pengampun, Jadi segerakan bertaubat dari dosa yang anda lakukan, masalah nanti anda terjerumus lagi kedalam dosa itu, itu urusan lain, itu lembaran dosa yang lain.
Segeralah bertaubat karena kamu tidak tau kapan ajal menjemputmu. yang penting anda sudah bertaubat dari dosa yang sudah kamu lakukan.

Perbanyaklah istighfar.